Bangunan di Kota Alexandria Runtuh, Begini Kondisi WNI di Mesir
Satu bangunan di Kota Alexandria, Mesir roboh dan tewaskan 3 orang pada Rabu 2 Desember 2020.
cara bermain judi slot game terbaik
Jubir dan Eksekutor Peranan Pensosbud KBRI Kairo, Ahmad Ramadhan menjelaskan jika sekarang ini belum ada info berkaitan masyarakat negara Indonesia atau WNI yang terimbas kejadian itu.
"Posisi gedung yang roboh lumayan jauh dari fokus rumah beberapa WNI di Alexandria, seputar 18 km," kata Ahmad Ramadhan, waktu dikontak Liputan6.com lewat pesan singkat pada Kamis (3/12/2020).
Ahmad meneruskan, jika "KBRI sedang mencatat dengan wakil dari komune warga Indonesia di Alexandria untuk pastikan bila ada WNI yang terimbas" dalam kejadian itu.
Tidak lama sesudah sampaikan info itu, Ahmad mengonfirmasi jika tidak ada WNI yang terimbas dalam kejadian itu.
"Tidak ada WNI yang jadi korban dlm kejadian gedung roboh di Alexandria. Hasil klarifikasi informasi dari perwakilan WNI di Alexandria," sambil menambah jika jumlah "WNI yang tinggal di Alexandria sedikit, yaitu cuman seputar 150 orang. Sebagian besar WNI tinggal di Kairo".
Diambil dari AFP, seorang petugas keamanan yang malas disebut namanya menjelaskan, penelusuran pada korban masih dikerjakan, dengan ambulans yang sudah bersiaga di posisi peristiwa.
Bangunan yang berada di area kota Moharram Bek itu dijumpai sudah jadi target perintah perombakan pada tiga peluang, menurut sumber itu.
Sumber itu menambah jika ada dua anak yang sudah ditolong. Kejadian ini menambah kejadian bangunan roboh yang fatal dalam tahun-tahun ini di Mesir.
Saat itu, Ahmad Ramadhan sampaikan update berkaitan keadaan terbaru WNI di Mesir, di tengah-tengah wabah Virus Corona COVID-19.
Dia menjelaskan, jika "Jumlah WNI di Mesir yang terdaftar di KBRI lebih dari 9.000 orang dan sebagian besar dikuasai mahasiswa di kampus Al Azhar. Alhamdulillah sekarang ini semua WNI yang terkena COVID-19 sudah pulih. Banyaknya ada 15 orang".
Ahmad Ramadhan menyertakan data dari KBRI Kairo per 2 Desember 2020, yang memperlihatkan jika Mesir terdaftar mempunyai 421 masalah baru Virus Corona dan 133 pasien tambahan, dan 28 kematian karena COVID-19.
Tambahan itu jadikan keseluruhan masalah Virus Corona COVID-19 di Mesir sekitar 116.724 dengan 102.949 orang sembuh, dan 6.694 wafat.
Sekarang ini, Mesir disampaikan sudah masuk gelombang ke-2 wabah COVID-19.
Dikutip Kemlu.go.id, di awal Desember 2020, KBRI Cairo sudah mengakhiri pendistribusian 3.000 paket kontribusi bahan makanan dasar ke WNI yang memerlukan di Mesir.
Beberapa ribu paket kontribusi logistik itu, yang berisi beberapa beberapa bahan makanan, dikasih ke mahasiswa Indonesia yang domisili di Kairo dan masuk ke kelompok memerlukan sebab terimbas wabah COVID-19.
KBRI Kairo menjelaskan, jika pendistribusian kontribusi dikerjakan lewat 16 organisasi kekerabatan Nusantara bekerja bersama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir.
Ditemani Satuan tugas COVID-19 KBRI Kairo, KUAI RI, M. Aji Surya juga ikut langsung memberikan kontribusi itu.
Secara setahap, pendistribusian 3.000 paket kontribusi itu sudah dikerjakan semenjak 28 November 2020.
Kontribusi diberikan ke ketua PPMI dan ketua-ketua kekerabatan Nusantara yang selanjutnya akan diteruskan ke beberapa yang menerima yang sudah tercatat, kata KBRI Kairo.
"Kontribusi logistik kesempatan ini diteruskan di saat Mesir ditandai sudah masuk second wave wabah COVID-19 dan bersamaan dengan awalnya musim dingin," terang KUAI KBRI Cairo, M. Aji Surya.
Dia menambah, "Diinginkan kontribusi ini bisa menolong memudahkan beberapa mahasiswa Indonesia yang secara ekonomi masih terimbas wabah COVID-19".
KUAI KBRI Kairo menyarankan warga Indonesia supaya lagi mengaplikasikan prosedur kesehatan di tempat gunan menahan resiko penyebaran COVID-19.
Mistis pembangunan piramida di Mesir sukses diutarakan dengan seorang pensiunan tukang pos di Perancis.Ialah Norman Michel Michel,dia habiskan 40 tahun untuk mempelajari arsitektur piramida